WINGAMING77: Sammy Basso, Inspirasi Sejati yang Melawan Progeria

0

Sammy Basso, dikenal sebagai penyintas terlama penyakit genetik langka yang disebut progeria, baru-baru ini meninggal dunia pada usia 28 tahun. Berita duka ini diumumkan melalui postingan media sosial oleh Asosiasi Progeria Italia yang didirikan oleh Basso dan orang tuanya.

Progeria, atau sindrom Hutchinson-Gilford progeria, disebabkan oleh mutasi genetik kecil yang mengakibatkan penuaan cepat pada anak-anak. Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini selalu berujung fatal, dengan kematian yang paling sering disebabkan oleh serangan jantung atau stroke.

Latar Belakang dan Perjalanan Hidup Sammy

Basso lahir di kota Schio, Italia, dan didiagnosis dengan kondisi ini saat berusia dua tahun. Selama hidupnya, dia sering muncul di televisi untuk membicarakan penyakit yang dideritanya dan pekerjaan asosiasi tersebut. Dia bahkan membintangi film dokumenter National Geographic berjudul “Sammy’s Journey,” yang mengikuti perjalanan Basso, orang tuanya, dan sahabatnya, Riccardo, saat mereka menjelajahi Route 66 di Amerika Serikat.

Selain itu, Sammy juga menjabat sebagai duta internasional untuk The Progeria Research Foundation. Ia berhasil meraih gelar dari Universitas Padua di Italia, di mana ia mempelajari lebih lanjut tentang penyakitnya sendiri.

WINGAMING77: Wawancara Eksklusif Egianus Kogoya, Pertarungan Internal OPM dan Ancaman Berkelanjutan

Kenangan dan Warisan yang Ditinggalkan

Audrey Gordon, Direktur Eksekutif The Progeria Research Foundation, menyatakan bahwa mereka sangat berduka atas kepergian Sammy Basso. “Sammy telah menjadi teman dekat dan inspirasi bagi kami selama lebih dari dua dekade. Dia merupakan salah satu orang pertama yang berpartisipasi dalam uji klinis PRF dan kemudian menjadi ilmuwan agar dapat berkontribusi dalam mencari obat untuk progeria sebagai anggota inti tim pengeditan gen PRF. Dia dikenal dan dicintai di seluruh dunia sebagai juru bicara untuk PRF dan komunitas Progeria, dan kami bergabung dengan jutaan orang lain yang akan merindukannya,” ungkapnya.

Meskipun rata-rata harapan hidup penderita progeria hanya sekitar 14,5 tahun, beberapa orang dapat hidup hingga awal usia 20-an. Obat bernama lonafarnib telah terbukti dapat memperlambat perkembangan penyakit ini.

Kisah hidup Sammy Basso adalah contoh nyata dari ketahanan dan semangat juang yang tidak pernah padam. Untuk informasi lebih lanjut mengenai berita terkini seputar kesehatan dan penelitian terkait progeria, kunjungi Wingaming77.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *